Karier Awal
Chris Froome mulai bersepeda pada usia muda dan menunjukkan bakatnya dalam olahraga ini. Dia berkompetisi di berbagai balapan junior sebelum pindah ke Inggris, di mana ia mengembangkan kariernya sebagai pembalap sepeda. Pada tahun 2007, Froome bergabung dengan tim amatir Team Konica Minolta dan kemudian bergabung dengan tim profesional Team Barloworld.
Tim Sky dan Keberhasilan di Grand Tours
Froome bergabung dengan Team Sky pada 2010, di mana ia mengalami perkembangan pesat sebagai pembalap. Beberapa pencapaian pentingnya meliputi:
- Tour de France:
- 2013: Froome memenangkan Tour de France pertamanya, menonjolkan kemampuannya sebagai pendaki yang luar biasa dan pelari waktu yang sangat baik.
- 2015: Dia kembali memenangkan Tour de France, dan tahun ini menegaskan statusnya sebagai salah satu pembalap teratas dunia.
- 2016: Froome meraih gelar ketiganya di Tour de France, menjadi salah satu dari sedikit pembalap yang memenangkan balapan ini secara berturut-turut.
- 2017: Dia juga memenangkan Tour de France untuk keempat kalinya, memperkuat posisinya sebagai salah satu raja di balapan paling terkenal ini.
- Vuelta a España:
- Selain sukses di Tour de France, Froome juga memenangkan Vuelta a España pada 2011 dan 2017, menjadi salah satu pembalap langka yang berhasil mengklaim kemenangan di semua tiga Grand Tours (Tour de France, Giro d’Italia, dan Vuelta a España).
- Giro d’Italia:
- Pada 2018, Froome mencetak sejarah dengan memenangkan Giro d’Italia, menjadi pembalap pertama yang memenangkan ketiga Grand Tours secara berturut-turut.
Baca Juga : Kilian Jornet : Atlit Pelari Gunung Terbaik Di Dunia
Gaya Berkendara
Froome dikenal sebagai pendaki yang luar biasa dan memiliki kemampuan untuk tetap kuat di etape panjang dan berat. Beberapa ciri khas dari gaya berkendaranya meliputi:
- Teknik Pendakian: Froome memiliki teknik pendakian yang sangat efisien, menggunakan gaya bersepeda yang sering kali terlihat berbeda dari pembalap lainnya, termasuk berkendara tanpa pegangan di handlebar dalam beberapa situasi.
- Ketahanan dan Strategi: Dia dikenal memiliki ketahanan yang luar biasa dan mampu mengatur ritme balapan dengan baik, sering kali menunggu momen yang tepat untuk menyerang di lereng pegunungan.
Kontroversi
Pada tahun 2017, Chris Froome terlibat dalam kontroversi terkait penggunaan salbutamol, obat yang digunakan untuk mengobati asma. Dia dinyatakan positif menggunakan zat tersebut selama Vuelta a España 2017. Meskipun ia menjelaskan bahwa dosis yang terdeteksi berada dalam batas yang diperbolehkan, kasus tersebut menarik perhatian luas dan menuai kritik.
Kehidupan Pribadi
Chris Froome memiliki ketertarikan besar pada olahraga dan gaya hidup sehat. Ia sering membagikan pengalaman dan pelatihan melalui media sosial. Dia menikah dengan Michelle Froome, dan pasangan ini memiliki anak.
Warisan dan Pencapaian
Froome dianggap sebagai salah satu pembalap sepeda terbesar di generasinya dan telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia balap sepeda. Dengan 4 gelar Tour de France, 2 gelar Vuelta a España, dan 1 gelar Giro d’Italia, ia merupakan salah satu pembalap yang paling sukses dalam sejarah olahraga ini. Froome diakui karena kerja kerasnya, dedikasinya, dan kemampuan untuk kembali setelah cedera parah yang menghalanginya pada tahun 2019.
Froome tetap menjadi sosok yang sangat dihormati dalam komunitas sepeda, dengan banyak penggemar yang mengagumi keahliannya dan pencapaiannya dalam olahraga ini.