Ponaryo Astaman adalah salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Lahir pada 25 September 1979 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Ponaryo dikenal sebagai gelandang yang cerdas, tenang, dan memiliki kemampuan penguasaan bola serta visi bermain yang sangat baik. Dia menjadi bagian penting dari Tim Nasional Indonesia selama lebih dari satu dekade, sekaligus membela beberapa klub besar di Indonesia.
Karier Klub
Ponaryo memulai karier sepak bola profesionalnya di klub PKT Bontang pada tahun 1999. Performanya yang impresif sebagai gelandang tengah membuatnya cepat dikenal oleh banyak klub besar di Indonesia. Selama kariernya, Ponaryo membela beberapa klub terkemuka seperti:
- PKT Bontang: Klub yang pertama kali mengorbitkan namanya di kancah sepak bola nasional.
- PSM Makassar: Di klub ini, Ponaryo mulai menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang bertahan yang kuat, sekaligus memiliki kemampuan distribusi bola yang baik.
- Arema FC: Bersama Arema, Ponaryo semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu gelandang top di Indonesia.
- Persija Jakarta: Salah satu klub terbesar di Indonesia yang juga pernah ia bela.
- Sriwijaya FC: Di sini, Ponaryo meraih beberapa gelar, termasuk Piala Indonesia. Perannya di lini tengah membuat Sriwijaya FC tampil sebagai salah satu kekuatan dominan di Liga Indonesia.
- Mitra Kukar: Ponaryo mengakhiri kariernya di klub ini sebelum akhirnya pensiun dari sepak bola profesional.
Selama karier klubnya, Ponaryo dikenal sebagai pemain yang disiplin dan konsisten. Meskipun bukan pencetak gol ulung, kontribusinya dalam menjaga keseimbangan tim di lini tengah sangat krusial.
Karier Internasional
Ponaryo Astaman juga merupakan andalan Tim Nasional Indonesia. Ia pertama kali dipanggil untuk memperkuat Timnas pada awal tahun 2000-an dan menjadi bagian penting dari skuad di berbagai turnamen internasional.
Beberapa prestasi penting Ponaryo di Timnas Indonesia:
- Piala AFF 2004: Ponaryo membantu Indonesia mencapai final dan mencetak gol di turnamen tersebut, meskipun Indonesia kalah dari Singapura di babak final.
- Piala Asia 2007: Ponaryo menjadi kapten Timnas Indonesia di ajang Piala Asia yang diselenggarakan di kandang sendiri. Meskipun Indonesia tidak berhasil lolos dari fase grup, performa Ponaryo di lini tengah sangat diapresiasi.
Selama kariernya bersama Timnas, Ponaryo dikenal sebagai pemain yang tenang, memiliki penguasaan bola yang baik, dan mampu membaca permainan dengan cermat. Ia menjadi jenderal lapangan tengah, mengatur ritme permainan dan distribusi bola dengan baik. Ponaryo mengoleksi 61 caps untuk Timnas Indonesia dan memberikan kontribusi yang signifikan di berbagai turnamen.
Baca Juga : Boaz Solossa: Ikon Sepak Bola Papua dan Indonesia
Gaya Bermain
Ponaryo Astaman adalah gelandang tengah dengan karakteristik bermain yang cerdas dan taktis. Ia dikenal sebagai pengatur permainan, dengan kemampuan passing yang akurat dan penguasaan bola yang tenang. Sebagai seorang gelandang bertahan, Ponaryo juga memiliki kemampuan bertahan yang solid, sering kali menghentikan serangan lawan dan mengalirkan bola kembali ke lini serang.
Ponaryo bukanlah tipe pemain yang mengandalkan kecepatan atau kekuatan fisik, tetapi lebih pada visi bermain dan kecerdasan dalam mengambil keputusan di lapangan. Hal inilah yang membuatnya menjadi salah satu gelandang yang diandalkan baik di level klub maupun Timnas.
Karier Pelatih dan Aktivitas Setelah Pensiun
Setelah pensiun dari karier sebagai pemain, Ponaryo Astaman tetap aktif di dunia sepak bola. Ia memilih untuk melanjutkan karier sebagai pelatih dan juga terlibat dalam pengembangan sepak bola Indonesia. Ponaryo sempat menjadi asisten pelatih di beberapa klub serta terlibat dalam pembinaan pemain muda. Selain itu, ia aktif dalam APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia), sebuah organisasi yang memperjuangkan hak-hak pemain sepak bola di Indonesia.
Sebagai sosok yang dihormati dalam dunia sepak bola Indonesia, Ponaryo sering memberikan kontribusi melalui diskusi dan program-program pengembangan sepak bola. Kepemimpinannya tidak hanya terlihat di lapangan sebagai pemain, tetapi juga sebagai figur yang peduli dengan masa depan sepak bola di Indonesia.
Ponaryo Astaman adalah contoh gelandang modern dengan kemampuan teknis dan intelektual yang kuat di lapangan. Perannya sebagai pemain yang tenang dan cerdas dalam mengambil keputusan membuatnya menjadi panutan bagi banyak pemain muda di Indonesia. Kesetiaan dan dedikasinya kepada sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih, memastikan bahwa warisan Ponaryo akan terus hidup di dunia sepak bola Indonesia.
Sebagai pemain yang telah meraih banyak kesuksesan di tingkat klub dan nasional, Ponaryo Astaman akan selalu dikenang sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.